Ya Allah Engkau Tuhan ku yang Maha Segalanya.
Kau tak berikan apa yang aku inginkan
tapi kau berikan apa yang aku butuhkan.
Kadang aku tak mengerti cara pikir MU Tuhan.
Kadang kau berikan hujan
saat aku menginginkan adanya sinar mentari.
Bahkan saat aku membutuhkan seseorang tuk ada disampingku,
KAU malah mendiamkan aku sendiri tanpa teman.
Sampai aku termenung sendiri,
apakah yang salah padaku?
Ya, sesaat kemudian aku tersenyum.
Kau diamkan aku sendiri
karena kau ingin aku untuk menjadi lebih kuat
dan tak bergantung pada orang-orang yang juga menggantungkan diri mereka pada MU.
Tuhan,
sebenarnya,
berapa banyak nikmat yang telah kau berikan padaku
tak bisa aku hitung,
karena pemberian MU memang amatlah tak bisa terhitung.
Masih pantaskah aku mengeluh dengan apa yang terjadi padaku?
“Maka nikmat Tuhan mu yang manakah yang kamu dustakan?”
Firman MU benar-benar menyentuh hatiku.
Tak bisa aku temukan
segala apa yang kau beri yang bukan suatu kenikmatan.
Sakitku pun adalah sebuah kenikmatan agar aku beristirahat dan selalu mengagungkan nama mu.
Sakit,
sedih,
kekurangan,
keterpurukan,
keterasingan,
kesendirian dan penderitaan,
semuanya hanya tertuju untuk memuji MU.
Semoga dalam ketidak berdayaan hati ini,
aku selalu berusaha untuk tetap bisa tersenyuman ikhlas
untuk orang disekitarku sebagai tanda
dan satu caraku bersyukur pada MU ya Robb.